SEJAK ZAMAN DULU Mahkota Dewa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti lever, kanker, jantung, kencing manis, asam urat, rematik, ginjal, dan tekanan darah tinggi.Sebagai obat luar, buah dan bijinya berkhasiat untuk mengatasi jerawat, gatal kulit hingga eksim. Dalam wayang purwo, perdu setinggi 5 meter ini dikeramatkan. Siapa pun yang akan memetik buahnya harus menyembah terebih dahulu. Bagi prajurit yang akan pergi ke medan laga wajib memakan buah ini agar sehat, kuat, dan selamat. Dulu oleh para bangsawan Jawa, Mahkota Dewa dikenal dengan nama Makuto Dewo, Makuto Ratu, atau Makuto Rojo, dan hanya bisa dijumpai di lingkungan keraton Jogya dan Solo (orang Cina menamakannya dengan Pau yang artinya obat pusaka). Tetapi karana buahnya besar, sebagian ahli botani lebih suka memberikan nama latin Phaleria Macrocarpa (macro: besar). Asal tanaman ini belum diketahui, namun menilik nama botaninya Phaleria Papuana dan termasuk famili Thymelaceae, diperkirakan tanaman ini berasal dari Tanah Papua, Irian Jaya. Entah bagaimana, dalam 5 tahun terakhir ini Mahkota Dewa popular kembali sebagai tanaman obat yang berkhasiat mangobati berbagai penyakit. Popuaritasnya tidak hanya terbatas di daerah Jawa, tetapi meluas hingga ke Malaysia. |